PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

SUKMA ARDIYANTI                                                                             http://www.sukmaardiy.wordpress.com

E2A009114/R1 FKM UNDIP

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

(Epidemiology Investigation)

Penyelidikan epidemiologi dibagi menjadi 2, yaitu:

a)      Penyelidikan epidemiologi pada penyakit menular, contoh: penyakit malaria, TB paru, campak.

b)      Penyelidikan epidemiologi pada penyakit tidak menular, contoh: kematian ibu, lahir mati / kematian bayi.

Pembahasan

  1. 1. Penyelidikan Epidemiologi Penyakit Malaria

Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam berkepanjangan.

Penyelidikan epidemiologi penyakit malaria adalah pencarian penderita malaria lainnya dan pemeriksaan jentik dirumah penderita dan tempat-tempat umum yang diperkirakan menjadi sumber penularan.

Hasil penyelidikan epidemiologi

ü  Penyebabnya adalah nyamuk Anopheles yang mengandung plasmodium. Plasmodium penyebab penyakit malaria ada 4 jenis, yaitu:

(1)   Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria kuartana.

(2)   Plasmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana.

(3)   Plasmodium falciparum penyebab penyakit malaria tropika.

(4)   Plasmodium ovale penyebab penyakit yang mirip malaria tertiana.

ü  Gejala jika positif  menderita malaria:

–          Demam disertai menggigil dan berkeringat, mual-muntah, sakit kepala, kadang-kadang disertai nyeri otot dan pegal-pegal

–          Ditemukannya plasmodium malaria dalam sel darah merah

Jenis malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi).
Demam rimba (jungle fever ), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau, serta kematian. Malaria kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 3 hari. Jenis ke empat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium ovale yang mirip dengan malaria tertiana.
Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh didalam sel hati; beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam.

ü  Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit malaria:

(1)   Kondisi lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat

(2)   Penghasilan, jika tingkat penghasilan rendah maka seseorang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada serta kurang melakukan tindakan pencegahan.

(3)   Pertumbuhan penduduk yang cepat,

(4)   Migrasi,

(5)   Sanitasi yang buruk,

(6)   Daerah yang terlalu padat, membantu memudahkan penyebaran penyakit tersebut.

(7)   Pembukaan lahan-lahan baru serta perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) telah memungkinkan kontak antara nyamuk dengan manusia yang bermukim didaerah tersebut.

ü  Cara penyebaran penyakit malaria :  Malaria adalah penyakit bawaan nyamuk. Dengan kata lain, nyamuk bertindak sebagai vektor yang memindahkan parasit dari badan pesakit yang dijangkiti malaria ke manusia sehat yang lain dan menyebabkan orang yang sehat ini turut dijangkiti malaria.

ü  Cara menanggulangi/mencegah  penyakit malaria:

  • Peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan malaria antara lain melalui: (1) kepatuhan minum obat anti malaria agar setiap penderita dapat minum obat secara tuntas,

(2) pencegahan gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan kasat kasa di rumah, pemakaian obat gosok penolak nyamuk  (repellent), pemakaian baju tebal dan

(3) pencegahan terjadinya sarang nyamuk malaria melalui pembersihan lumut di tempat-tempat/bagian rumah yang lembab, pencegahan terbentuknya genangan air, memelihara ikan pemakan jentik di genangan air serta pencegahan terbentuknya sarang nyamuk.

  • Pengelolaan Lingkungan : kegiatan-kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan kegiatan manipulasi dan modifikasi factor lingkungan atau interaksinya denan manusia untuk mencegah atau membatasi perkembangan vektor atau mengurangi kontak antara manusia dengan vektor.
  • Manipulasi Lingkungan : Suatu upaya pengelolaan lingkungan yang meliputi kegiatan yang terencana yang bertujuan untuk mengubah kondisi habitat vector secara sementara menjadi kondisi yang tidak menguntungkan bagi perkembang biakan vector penyakit. Contohnya : pengubahan kadar garam, penggelontoran, pengaturan permukaan air waduk, pembersihan tanaman air di permukaan danau, peneduhan rawa.
  • Modifikasi Lingkungan : Suatu upaya pengelolaan lingkungan yang meliputi perubahan fisik yang bersifat permanen terhadap lahan, air dan tanaman yang bertujuan untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi habitat vector penyakit tanpa menyebabkan terganggunya kualitas lingkungan hidup manusia. Contohnya : drainase, penimbunan genangan air tempat perindukan vector penyakit.
  1. 2. Penyelidikan Epidemiologi Penyakit TB paru

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC terutama menyerang paru-paru sebagai tempat infeksi primer. TBC menular melalui droplet infeksius yang terinhalasi oleh orang sehat. Pada sedikit kasus, TBC juga ditularkan melalui susu. Pada keadaan yang terakhir ini, bakteri yang berperan adalah Mycobacterium bovis.

Penyelidikan epidemiologi penyakit TB paru adalah pencarian penderita TB paru dan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung.

Hasil penyelidikan epidemiologi :

v  Penyebabnya: bakteri Mycobacterium tuberculosis. Klasifikasi TB paru antara lain:

Berdasarkan pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi menjadi 2 yaitu :

  1. A. Tuberculosis Paru

Tuberculosis paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura (selaput paru), macamnya:

1. Tuberkulosis Paru BTA positif

2. Tuberkulosis Paru BTA negative

B. Tuberculosis Ekstra Paru

Tuberculosis ekstra paru adalah tuberculosis yang menyerang organ tubuh selain jaringan paru,, misalnya pleura (selaput paru), selaput otak, selaput jantung, kelejar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain.

Berdasarkan tingkat keparahannya, TB Ekstra Paru dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Tuberkulosis Ekstra Paru Ringan

Misal : TB kelenjar limfe, pleuritis eksudatif unilateral, tulang (kecuali tulang belakang), sendi dan kelenjar adrenal

2. Tuberkulosis Ekstra Paru Berat

Misal : meningitis, milier, perikarditis, peritonitis, pleuritis eksudatif dupleks, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran kencing dan alat kelamin.

 

v  Gejala : Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih, dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari satu bulan.

v  Pengobatan penyakit TB paru: Saat ini telah dapat dilakukan pengobatan TBC secara efektif dan dalam waktu yang relatif singkat. Program pengobatan tersebut dikenal dengan nama DOTS (Direct Observed Treatment Shortcourse). Obat yang digunakan adalah kombinasi dari Rifampicin, Isoniazid, Pyrazinamid, Ethambutol, dan Streptomycin. Pengobatan dilakukan dalam waktu 6-8 bulan secara intensif dengan diawasi seorang PMO (Pengawas Menelan Obat) untuk meningkatkan ketaatan penderita dalam minum obat.

v  Klasifikasi penyakit dan tipe penderita: Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita TB memerlukan “definisi kasus” yang memberikan batasan baku dari setiap klasifikasi dan tipe penderita. Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan definisi kasus-yaitu:

1. Organ tubuh yang sakit : paru atau ekstra paru

2. Hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung : BTA positif atau BTA negative

3. Riwayat pengobatan sebelumnya : baru atau sudah pernah diobati

4. Tingkat keparahan penyakit : penyakit ringan atau berat

 

  1. 3. Penyelidikan Epidemiologi Penyakit Campak

Penyelidikan epidemiologi penyakit campak adalah pencarian penderita campak.

Hasil penyelidikan epidemiologi:

a)      Penyebabnya: infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.

b)      Gejala : demam tinggi, bintik putih pada bagian dalam pipi sebelah depan gigi geraham, mata merah dan berair, tenggorokan sakit, pilek, batuk kering, konjungtivis. Terkadang jika penderitanya anak-anak akan terjadi muntah-muntah, diare, bintik di belakang telinga.

c)      Pengobatan: Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.

d)     Penularan: menghirup percikan ludah dari hidung, mulut, maupun tenggorokan penderita campak.

e)      Pencegahan: pemberian vaksin campak rutin kepada anak-anak.

  1. 4. Penyelidikan Epidemiologi Kematian Ibu

Penyelidikan epidemiologi kematian ibu adalah pencarian kejadian kematian ibu.

Hasil penyelidikan epidemiologi:

a)      Penyebab: 90 % disebabkan oleh komplikasi obstetri, yaitu perdarahan, infeksi, dan eklamsia.

b)      Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu: memperluas cakupan pelayanan ante natal care (ANC) melalui pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu intervensi kesehatan yang efektif untuk mencegah kematian ibu. Dengan adanya pemeriksaan kehamilan banyak penyulit yang dapat dikenal dan dikurangi/dihilangkan sama sekali sehingga kehamilan dan persalinan dapat berlangsung lebih aman.

c)      Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian ibu: tingkat pendidikan ibu yang masih rendah terutama yang berada di pedesaan sehingga ibu tidak mengetahui betapa pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan, kondisi sosial budaya di Indonesia yang lebih mengutamakan bapak dibandingkan ibu ataupun adanya pengambilan keputusan yang masih berorientasi pada kepala keluarga sehingga figure ibu sering ditempatkan pada posisi kedua dalam mengambil keputusan termasuk untuk memeriksakan kehamilan, kondisi tempat tinggal, faktor genetik, faktor perilaku ibu seperti kebiasaan merokok, minum-minuman beralkohol, riwayat penyakit sebelumnya seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus.

 

  1. 5. Penyelidikan Epidemiologi Lahir Mati / Kematian Bayi

Penyelidikan epidemiologi lahir mati / kematian bayi adalah pencarian kejadian kematian bayi.

Hasil penyelidikan epidemiologi:

a)      Penyebab: infeksi, asfiksia neonatorum, berat badan lahir rendah, dan terjadi kelainan kongenital, imaturitas.

b)      Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi: Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi dan pencegahan sedini mungkin berbagai penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

c)      Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian bayi: faktor genetik, faktor perilaku ibu saat hamil seperti: merokok, minum-minuman beralkohol, asupan gizi ibu saat hamil.

DAFTAR PUSTAKA

www.wartamedika.com/malaria,kenali tanda-tandanya/diakses pada tanggal 10 November 2010.

www.articlesbase.com/malaria/diakses pada tanggal 11 November 2010.

www.infeksi.com/article.php/malaria/diakses pada tanggal 11 November 2010.

Pedoman Manipulasi Lingkungan dalam rangka pengendalian vector. Khusus Vektor Malaria. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2002.

Zulkifli Amin, Asril Bahar, 2006. Tuberkulosis Paru, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta: UI.

http://www.medicastore.com/tbc/diakses pada tanggal 11 November 2010.

http://www.medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm/diakses pada tanggal 11 November 2010.

http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html/diakses pada tanggal 11 November 2010.

http://www.id.wikipedia.org/wiki/campak/diakses pada tanggal 11 November 2010.

http://www.detikhealth.com/penyakit campak,gejala,dan pengobatannya.html/diakses  pada tanggal 11 November 2010.

http://chapterII.pdf/diakses pada tanggal 11 November 2010.

 

Tentang sukmaardiy

Aku adalah manusia yang tak sempurna tapi aku tak pernah berputus asa dalam meraih cita-cita.
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar